Langsung ke konten utama

Alumni UBSI Meraih Kesuksesan Diusia Muda



Tangerang-  Semua orang pasti menginginkan sukses. Dengan doa, niat dan usaha, pasti keinginan akan tercapai, sama halnya dengan kisah lelaki muda yang mengispirasi, Purna Wiwit (25) adalah salah satu alumni UBSI Ciledug, mengawali kariernya menjadi sales promotion di mall kemang saat menjalani kuliah semester ke-2 di UBSI. Merasa selalu terlambat kuliah karena jarak kantor dan kampus terasa jauh, lalu purna memutuskan untuk resign, kemudian bekerja di Perusaan promosi di Jakarta, bagian staff -finance. Bukan hanya bekerja seperti biasa, namun pemikiran usahawan yang ada didalam dirinya mulai terlihat. Purna memulai usaha menjual sabun detergen, air mineral, dan mulai menawarkan jasa pembuatan baju promosi, dalam waktu yang singkat, pesanan baju mulai meningkat, namun direktur perusahaan mengetahui pekerjaan Purna tersebut, lalu menegur agar fokus pada pekerjaan sebagai Staff - finance atau membuat perusahaan sendiri, seperti pernyataan dia saat ditemui di workshopnya
“ saya harus memilih, antara bekerja atau membuat perusahan sendiri, dari sana saya mulai semangat untuk terus berkembang. Saya yakin bakat saya jualan, jadi saya mau buat perusahan sendiri” Ucapnya pada senin pagi  (22/10/2018).
Dari teguran itu, Purna mulai termotivasi untuk memiliki perusahaan. Selain karena memiliki jiwa usaha, penghasilan purna sebagai staff finance tidak lebih besar dibanding usahanya sendiri. September tahun 2015, seusai wisuda purna memiliki tekat yang bulat untuk resign dan memulai usaha barunya. Lalu purna mendirikan CV. Tunas Muda Mandiri. Untuk melegalitaskan usahanya tersebut, Purna membuat logo, SIUP, dan surat-surat pendukung lain dengan biaya senilai Rp.7.000.000,-. Perusahaan jasa pembuat baju, topi ,tas promosi dan lainnya. Meski saat itu purna hanya sebagai perantara, karena tidak memiliki tempat produksi, namun banyak instansi yang memberi amanah unuk membuat baju ataupun tas dalam quantity yang besar kepadanya.
Jumat, 10 November 2017, Purna mendapatkan pesanan tas partai besar, lalu Purna mengunjungi konveksi tas yang telah dia ketahui saat bekerja di perusahaan promosinya dahulu. Disanalah pertemuan pertama antara Purna dengan rekan bisnis barunya Yasin, seorang pria yang telah bekeluarga dan dikaruniai dua anak kembar. Purna berkomunikasi dengan yasin dan bertanya, apa saja kemampuannya. Ternyata yasin memiliki berbagai kemampuan seperti, membuat berbagai macam pola tas, memotong bahan dan menjahit tas. Begitu mengetahui pasion Yasin, Purna semakin optimis untuk memulai usaha barunya, perlahan impiannya seperti akan terwujud. Keesokan harinya, sabtu, 11 November 2017, setelah keduanya sepakat, lalu purna membeli perlalatan jahit, seperti mesin jahit, alat potong, benang, sleting dan peralatan lainnya. Dengan dana dari tabungan pribadinya, dia juga menyewa rumah petakan untuk menjadi tempat produksinya.
Sebulan kemudian pesanan tas semakin banyak, Yasin selaku pembuat pola sekaligus penjahit tidak dapat handle pekerjaan, akhirnya Yasin merekomendasikan penambahan pekerja. Purna menyetujui karena dengan begitu akan mempercepat proses produksi. Mulailah menambah beberapa mesin jahit dan empat pekerja, satu diantaranya bagian cutting. Dengan penambahan tiga mesin jahit, workshop terasa semakin sempit. Lalu purna memutuskan untuk menyewa rumah yang lebih besar. Lantai dasar menjadi tempat cutting dan lantai kedua tempat untuk menjahit.
Selama perusahaannya didirikan, Purna yang terjun langsung kepada client, membeli bahan, mengantar barang, dan mengolah data. Ilmu tentang laba-rugi dan ilmu akutansi lainnya yang telah didapat selama menjadi mahasiswa UBSI Ciledug berguna sekali untuknya. Namun semakin banyak pekerjaan, Purna seperti tidak mampu sendiri, dan memutuskan untuk menambah karyawan untuk bagian admin pada tanggal 28 Juli 2018. Lalu dia menyewa kontrakan untuk dijadikan officenya.
Bentuk perusahaan Purna dibangun dengan system Islamic company, seperti mengadakan pengajian rutin kamis malam, shalat tepat waktu, shalat dhuha dan juga membaca beberapa lembar Al-Quran sebelum memulai kerja. disetiap kegiatannya, dia selalu melibatkan Allah didalamnya, jadi meski pernah mengalami kegagalan, seperti client yang hit and run, ataupun rugi, Purna tidak hanya pasrah dan menyerah, purna selalu terus bangkit,
Meski belum memilliki pendamping hidup, kini purna memiliki 15 karyawan dan 7 mesin jahit sendiri. Purna memberikan kita rahasia dibalik kesuksesannya itu, seperti yang diungkapnya saat di wokshop,
“ Alhamdulillah, dengan kekuatan doa, saya selalu yakin Allah selalu mengabulkan doa saya, hingga saya sampai seperti ini. Nantinya saya ingin membuat rumah yatim dan memiliki beberapa cabang vendor tas di Jakarta-tangerang, dalam beberapa waktu dekat saya berkeinginan untuk memiliki brand tas sendiri.”
Ucap purna saat di wawancarai di workshopnya, rengas, pondok ranji, Tangerang selatan.

Komentar